Halo. Namaku Nadine. Usiaku delapan tahun dan aku sangat suka sekali minuman yang manis dan dingin.
Sukaaaa sekali.
Ibu suka berpesan sih, kalau aku tidak boleh minum banyak-banyak sebelum tidur karena takut pipis di kasur. Tapi.. aku suka haus sekali kalau malam-malam. Dan aku kan tidak tahu kapan aku akan tertidur. Perintah Ibu ini sungguh tidak masuk akal.
Tapi ya begitulah orang dewasa. Sering sekali perintahnya itu tidak masuk akal.
Terkadang aku pura-pura menurut saja, karena kalau tidak, orang dewasa (apalagi Ibu) akan terus mengingatkanku atas perintah-perintahnya yang tidak masuk akal. Pura-pura menurut saja adalah jalan yang terbaik, perkara aku jalankan atau tidak perintahnya itu urusan nanti.
Seperti malam ini. Aku sangat haus dan ingin minuman dingin. Kulangkahkan kaki kecil ke dapur dan membuka kulkas. Ada berbagai macam jus dan susu segar! Aku bingung sih pilih yang mana. Kalau bingung seperti ini aku suka jadi sakit kepala dan aku tidak suka sekali sakit kepala. Rasanya seperti habis berputar-putar seratus kali tanpa henti, terus berusaha untuk berdiri lagi.
Eh, apa itu namanya pusing ya?
Lupa aku, Ibu Rina, guru sekolahku pernah menceritakan perbedaan antara sakit kepala dan pusing. Tapi aku lupa kata mana yang lebih tepat untuk menggambarkan keadaanku sekarang.
Apapun itu, aku tidak suka sekali. Jadi aku ambil saja satu kotak susu dan satu kotak jus apel agar aku tidak bingung lagi. Kututup kulkas pelan-pelan, agar Ibu yang sedang mengobrol dengan Ayah di ruang tengah tidak mendengarku.
Aku pun kembali ke kamar dan menikmati jus dan susuku. Awalnya aku bingung, mana dulu ya yang aku minum? Karena aku kurang suka sisa rasa susu di lidahku (meski aku suka sekali meminumnya), akhirnya aku minum susu dulu. Kemudian jus apel.
Segar sekali.. Aku pun kembali tertidur.
Aku terbangun di lautan yang sangat luas. Aku sebenarnya tidak bisa berenang, jadi aku agak panik dan takut tenggelam. Tapi ternyata, badanku bisa mengambang sendiri tanpa usaha! Senangnya. Akhirnya aku bergerak kesana kemari menikmati lautan ini.
Berjam-jam lamanya aku bermain bersama lumba-lumba yang sangat baik yang kupanggil Boni.
Kemudian ada Nemo.
Ada papanya Nemo.
Ada Dori.
Ah seruuu sekali.
Tapi kemudian aku kebelet pipis….
Aku pikir, oh ini aku sedang di lautan. Sangat praktis karena badanku dikelilingi air. Tidak perlu ke toilet untuk pipis.
Akhirnya aku pipis saja di tengah laut… Sampai sekujur badanku hangattt sekali.
“Ya ampun, Nadine!!!”
Tiba-tiba teriakan Ibu membangunkanku. Ternyata laut itu hanya hayalanku saja.
Badanku sudah tidak terasa hangat lagi, malah dingin sekali. Dan basah.
“Bangun, ayo sekarang juga mandi dan ganti baju!” Omel Ibu.
Ternyata aku mengompol, lagi.
“Makanya nurut sama Ibu jangan minum banyak kalau sebelum tidur. Kamu ini ya, udah kelas 2 kok masih ngompol..” lanjut Ibu, terus saja mengomeliku.
Aku pun bergegas menggerakkan badan menuju kamar mandi, lelah mendengar omelan Ibu.
Si orang dewasa yang tidak mengerti apa-apa.
Ya, aku mengompol. Tapi aku jadi tidak kehausan sepanjang malam kan? Bahkan jadi bisa berenang kesana kemari di lautan semalaman.
“Biarin lah Ibu ngomel, yang penting aku sudah main-main bersama lumba-lumba dan ikan nemo,” batinku sambil menghirup napas dalam-dalam dan menikmati bau ompol dari tubuh dan rambutku.
#30DWC #30DWCJilid25 #Day13
Categories: 30DWC
dewimayangsari
Hello - I love writing random stuff from fiction to mental health to relationship to productivity to travel stories. Hope you can enjoy my writings! :)
Leave a Reply