Matahari bersinar sungguh terang pagi ini. Menghangatkan seluruh badanku yang kedinginan dengan jantung yang berdegup sungguh kencang. Masih tidak dapat kupercaya. Mimpikah ini..

Kulangkahkan kaki sekuat yang kumampu. Sungguh, berat sekali rasanya.

Perlahan kurasakan pandanganku nanar, mataku dibanjiri tetesan hangat air mata yang mulai berjatuhan ke pipi. Lututku semakin memberat, seberat kepalaku yang berasa sakit tak terkira.. Awan hitam seolah berputar-putar di pikiranku. Dadaku sesak sekali.. Seakan akan mati! Aku mulai kehabisan napas..

Ingin kuteriak minta tolong, namun tenggorokanku kering tercekat. Aku tak sanggup lagi. Detik demi detik terasa sangat lama berlalu. Akankah aku bertahan sampai detik berikutnya.. Aku tak yakin.

Keringat pun membanjiri tubuhku.. Ada apa ini. Aku hanya ingin bernapas dengan tenang! Namun pikiranku sungguh penuh akan ketakutan bahwa sesakku ini tidak akan berakhir.

Tanpa kusadari aku pun mulai berteriak dengan tangisan tanpa henti, masih kucoba sekuat tenaga untuk dapat bernapas, namun masih sangat sulit sekali. Dadaku sakit sekali.. Apakah ini rasanya sekarat?

Tak sanggup lagi melangkah, ku bebankan badanku kepada sebidang tembok di hadapanku. Aku menyerah.

Kubiarkan tubuh ini jatuh tergeletak di pinggir jalan.

Inilah akhir ceritaku… bisikku kepada si tembok dingin di hadapanku.

Namun tiba2, bayang dirinya berlari menghampiriku. Dengan sigap memeluk tubuh lemahku dan menuntunku untuk bernapas lagi. Tangan lebarnya mengenggam erat lenganku.. sesekali membelai lembut rambut panjangku.

Awan hitam di kepalaku kemudian perlahan menghilang.

Napasku perlahan kembali mudah.

Mataku perlahan kembali jernih.

Dengan samar kulihat wajah pucatnya di hadapanku, penuh kekhawatiran, penuh rasa peduli, penuh rasa cinta.

Seketika kurasakan rasa hangat di sekujur tubuhku.

Terima kasih.

Categories: 30DWC

dewimayangsari

Hello - I love writing random stuff from fiction to mental health to relationship to productivity to travel stories. Hope you can enjoy my writings! :)